Minggu, 03 Januari 2010

JULIUS SITANGGANG

Kalo ditanya siapa sekarang penyanyi favoritku… aku benar-benar ga bisa jawab. Mungkin mendiang Michael Jackson dan Sakh Rukh Khan dari India itu lho *nehi-nehi*(walau dia lebih tenar sebagai aktor papan atas, tapi karena bisa nyanyi juga, ya…gpp lah dinisbatkan sebagai penyanyi). Cuma masalahnya, aku benar-benar ga ngerti bahasa Hindi.

Tapi bila ditanya tempo dulu, aku benar-benar ngefans sama Julius Sitanggang, penyanyi cilik yang top BE GE TE. Teringat masa lalu, kalau ga salah aku baru kelas 6SD, lagu-lagunya mendayu-dayu, mellow, dan sebagian besar bertema balada. Tapi suaranya yang jernih, nyaring, bulat dan penuh penghayatan membuat lagunya enak didengar dan langsung masuk ke hati. Sampai-sampai mata berkaca-kaca bahkan sampai menangis (sembunyi-sembunyi) saking meresapnya lagu itu ke lubuk sanubari. Bahasa ringannya, kasihan yang dijadiin objek lagu, terlalu menderita. Seperti salah satu lagu yang judulnya lupa begitupun lirik keseluruhan, digambarkan seorang pengemis wanita tua (atau muda ya) yang meminta-minta untuk anaknya yang seharian belum dapat makan, namun kemudian si anak justru menangis sesunggukan mendapati ibunya telah meninggal dalam keadaan lapar pula. Kasihan bener, ya…

Atau tentang si Bapak tua renta yang mencari anaknya hingga ke kota, setiap tempat dari yang sederhana hingga mewah telah ia cari, namun tak kunjung bertemu. Terlunta-lunta di kota metropolitan, anak tak berjumpa, sawah ladang sudah tak punya, ingin pulang tak ada tempat, hingga akhirnya ia harus menjadi pengemis di kota itu. Walau sebenarnya ia tak akan berjumpa dengan si anak, karena anak yang dicari telah meninggal dunia.

Banyak lagi tema sedih dan balada ciri khas Julius, walau ada juga yang cerianya seperti lagu Gembala dan Danau Toba.

Apapun tema yang ia nyanyikan, rasanya tetap enak didengar.
Kaset pertama (dan terakhir) karena keterbatasan biaya waktu itu…adalah album BALADA ANAK NELAYAN, terpampang fotonya sedang duduk di sampan kecil sambil menatap laut. Ihhh…gemes deh…wajahnya imut-imut gitu…(tapi sekarang kasetnya sudah tak ada, padahal dia property yang sangat berharga lho).

Sebagai kaset favorit, kaset itu merajai tape kasetnya ortu. Dari pulang sekolah sampai ketiduran di malam hari kaset itu terus bernyanyi, kalo konser mungkin si artis sudah dower ya…

Hingga saat ini lagu Balada Anak Nelayan dan Gembala masih hafal di luar kepala, tapi lagu lain di album itu sudah lupa.


BALADA ANAK NELAYAN

Di ruang kecil yang berdinding bambu
Kududuk sendiri bertemankan sepi
Seharian kini telah kulewati
Dengan bubu dan kail di tanganku

Ku pandang ombak bergulung di pantai
Dan tiang sampan yang timbul tenggelam
Burung-burung camar yang tak bosan beterbangan
Menemani para nelayan.

Reff: Anak-anak nelayan, sambil menjinjing keranjang
Menyambut kedatangan saudaranya,
Dengan wajah yang ceria

Mentari kini telah hampir tenggelam
Ombak di laut pun tetap bergelombang
Kudengar nyanyian anak nelayan
Mereka yang selalu bergembira

Back to Reff


Lagu favorit di album yang lain,

TABAHLAH MAMA

Janganlah menangis mamaku
Janganlah kau bermuran selalu
Walaupun putus sekolahku
Namun ku tetaplah anakmu

Kutahu pedih di hatimu
Kutahu beban deritamu
Tiada yang dapat menolongmu
Melanjutkan cita-citaku

Walaupun papa tiada di sisi kita
Tak perlu bersedih
Tak perlu duka
Walau derita bertindih datang melanda
Bersabarlah mama, berdoalaaaaah

Tabahlah mama,
Teguhkan hatimu
Hilangkan duka dalam dada mamaku
Tabahlah mama
Teguhkan hatimu
Derita kan berakhir jua mamaku

Bukanlah rumah, bukanlah harta
Hanya doamu yang kupinta oh mama
Tiada duka sepanjang masa
Bahagia pasti milik kita oh mama

Oh mama…ooho mama…oho mama mama mama oh sayangku
Ooh mama…ooho mama… oho mama mama mama…ooooooooooooh sayangku…
Ooh mamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…..


Ternyata, anakku yang lima tahun juga suka sama Julius, ga disangka dalam perjalanan dia terus nyanyi satu lagu Julius, walau cuma bagian reffnya.

MAMA & PAPA

Indahnya cinta di hatimu
Lebih indah dari sinar rembulan
Dan sejuk mesra sinari hidupku
Oh mamaku oh papaku

Putihnya kasih di dadamu
Lebih putih dari sutra dan salju
Dan lembut manja hangatkan hatiku
Oh mamaku oh papaku

Reff : kepadamu mama papa, segala cintaku
Kepadamu mama papa, segala terima kasihku
Kepadamu mama papa, segala baktiku
Bahagialah kau mamaku
Bahagialah kau papaku

Putihnya kasih di dadamu
Lebih putih dari sutra dan salju
Dan lembut manja hangatkan hatiku
Oh mamaku oh papaku

Back to reff…

Masa lalu memang indah tuk dikenang.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mbak. Kalau liriknya: mama dengarkanlah tangis anakmu, menanti datangnya satu belaian. Tau judulnya ngak? yuliarsyah@yahoo.com

Anonim mengatakan...

Mbak, idola yg sama ya mbak...album balada anak nelayan mmg enak bgt didengar. aku coba pesen lewat internet, gak sampe seminggu udah dikirim. walaupun umur skrg ud 39 th (seumur julius tuh), tp lagu itu jd lagu sepanjang masa.